R7ZiNLx3KC2qKMr3lC8fGnzuEqDGM1kXB8IvxLhQ
Bookmark

Bengkuring Bakery Street yang Fenomenal

KEMARIN. Pernah bekerja sebagai tukang cuci piring di sebuah kateringan membentuk mimpiku membuat sebuah usaha kuliner.

Dan aku pikir, Samarinda adalah salah satu kota besar yang masyarakatnya mulai menerapkan gaya hidup metropolis.

Untuk memuaskan ambisiku, dalam beberapa bulan terakhir ini, aku dan Puput menghabiskan waktu merancang segala macam keperluan yang bakal dibutuhkan di bake shop online kami.

Tercapai-tidaknya tujuan kami mengatur rencana dan trik penjualan, itu tergantung kepada apa yang akan kami berikan kepada Kota Tepian tercinta.





Sebagai ibu kota provinsi yang memiliki penduduk sebanyak 812.597 jiwa (entah darimana saja datangnya), sudah sewajarnya Samarinda memiliki tingkat budaya konsumtif yang tinggi. 

Berbagai macam vendor atau brand lokal di bidang kuliner sudah mulai bertebaran dan saling sikut, berlomba memberikan pelayanan unik agar bisa memanjakan lidah pelanggan.

Bahkan, kalau mau pujungan, Samarinda bisa disejajarkan dengan New York City (NYC), yang berisi komunitas penduduk dari kalangan etnis dan ras yang berbeda dengan tingkat konsumtif yang berlebihan. Terlebih di bidang fesyen dan kuliner.


Bengkuring Bakery Street lahir

Tinggal di daerah terasing seperti Bengkuring, memberikan inspirasi tersendiri bagiku untuk membuat sebuah usaha kuliner online-delivery. Untuk alasan yang masih aku tidak mengerti kenapa, aku memberi nama usaha tersebut Bengkuring Bakery Street (BBS).  

Mungkin terlalu banyak membaca novel Sherlock Holmes.

Enggak nyambung! Produk pertama yang dijual di BBS adalah Nasi Uduk. Tapi tak disangka, nasi uduk olahan Mbak Ririn yang kebetulan berbasis di Bengkuring melejit dan disukai oleh setiap kalangan.


Wajah ceria setelah menerima nasi uduk :D


Kemudian, agar memiliki citra rasa yang dapat dikenang, aku mengangkat tema kearifan lokal dengan menjual Roti Gembung khas Samarinda. 

Malahan Roti Gembung yang kami jual memiliki beragam varian rasa yang bisa menggoyang lidah, seperti: Choco Cheese, Choco Banana, dan si populer Cheese n' Meat. Terasa pas dengan tujuan awalku membuat BBS.

Seiring berjalannya waktu, aku melihat keahlian adik perempuanku, Puput yang pandai membuat kue. Dengan pengalaman bisnis seadanya, aku mencoba mengkombinasikan kehalian Puput tersebut dengan menjual kue-kue buatannya di BBS.

Mulai memproduksi semuanya sendiri. Pada akhirnya, terciptalah berbagai macam produk yang sekarang bisa dinikmati dan langsung dipesan melalui akun instagram @bengkuringbakerystreet.


Hall of Fame.


Sampai saat ini, aku memang tidak tahu pasti dasar-dasar berbisnis online yang dipakai oleh para pengusaha, yang sudah lebih dulu sukses di bidang kuliner.


Kenangan pertama kali ngantar nasi uduk ;)

 
Namun setidaknya, hingga di awal tahun 2017 ini, BBS sudah memiliki penggemar setia yang tulus hati mencicipi segala produk nyaman banar khas BBS. (Hna)
Posting Komentar

Posting Komentar