KEMARIN. Bisa dibilang beruntung, terlahir sebagai urang Samarinda.
Sebab, sejak kecil, setiap pagi Mamak menyodorkan Roti Gembong sebagai hidangan pengganjal perut sebelum berangkat ke sekolah.
Balutan mentega dan gula pasir yang terkandung di dalamnya membuat makanan khas Kota Tepian itu menari indah di lidahku.
![]() |
Sajian kegemaran urang Samarinda. |
Teh atau kopi cocok jadi teman Roti Gembong
Konon, orang Indonesia pertama kali mengenal Roti Gembong dari orang Belanda yang datang membawa banyak peradaban. Roti bagi orang Belanda adalah makanan pokok paling penting.
Bahkan katanya, sebelum makan mereka kerap menyelipkan kata roti di untaian doa yang mereka panjatkan.
Kemudian aku ketahui, di Belanda orang-orang sangat suka menyantap roti dengan ditemani secangkir kopi atau teh.
Mengingatkan aku pada kebiasaan Nenek yang senang mencelupkan potongan Roti Gembong ke dalam teh manis olahannya.
"Pina kada nyaman meuntal roti gembong kada dicalap wan banyu tih," ucap Nenek seraya menunjukkan sederetan gigi palsunya.
Roti Bawah Pohon Kulur
Banyaknya kedai Roti Gembong yang bertebaran menambah keyakinanku kalau urang Samarinda sendiri adalah klan pecinta roti.
Bilang Nenek, kedai roti gembung pertama yang ada di Samarinda berada di sekitar Jalan Biawan, di mana orang-orang kala itu menjulukinya "Roti Bawah Pohon Kulur" karena rumah si pembuat roti yang tepat berada di bawah pohon kulur atau keluih.
Inovasi Roti Gembong
Kini, seiring dengan perkembangan zaman, Roti Gembong atau orang di luar Pulau Kalimantan kerap memanggilnya roti manis sudah berevolusi menjadi kuliner menjanjikan dan digemari masyarakat.
Tak jarang para pembuat Roti Gembong menambahkan inovasi terbaru seperti: selai durian, coklat berlapis keju, dan sosis seperti halnya hot dog di Amerika.
![]() |
Varian roti gembung yang memiliki jutaan rasa yang nikmat. |
Aku sendiri suka Roti Gembong yang dikombinasi dengan sosis dilumuri saus pedas manis dan mayones. Gurih. Manis. Asin. Panas. Semua menyatu di dalam mulutku.
Memang, terlalu banyak kuliner-kuliner lain yang mengiming-imingi kenikmatan dan mengedepankan terobosan terbaru.
Namun menurutku, Roti Gembong tidak kalah menarik. Bahkan bisa lebih baik. Sebab sejatinya, Roti Gembong sudah memiliki rasa yang super nikmat.
Dan kurasa, untuk bisa menyukai dan menerima apa yang ada di luar diri kita, terlebih dahulu kita harus mencintai apa yang ada di dalam diri kita. Terlebih, hal tersebut adalah sesuatu yang sangat besar. (Hna)
1 komentar