KEMARIN. Semula bermula dari iseng blog-walking dan nemuin tulisan menarik di bebenyabubu.com tentang five good things.
Posting-an tersebut menghipnotisku untuk melakukan hal yang sama. Lama berpikir, apa yang harus aku tulis?
Tak ada hal menyenangkan yang terjadi di sekitarku selama seminggu terakhir. Padahal ide utama five good things sendiri adalah sharing hal-hal spektakuler yang terjadi dalam hidup. But, I still try.
Well, sedikit penat memikirkan apa yang harus aku catat, this is my five good things:
1. Spirit of 2K17
Sepanjang tahun 2016, kuhabiskan waktu dengan menganggur. Setiap hari terasa suram dengan kegiatan yang tak jelas, tak memiliki arti.
Hampir frustasi setelah lulus kuliah enggak dapat kerja. Makin terpuruk ketika membaca berita kalau pengangguran di Kal-Tim mencapai angka jutaan jiwa.
Sempat berpikir menjadi seorang alim yang sehari-hari disibukkan dengan kajian, sehingga tak sempat memikirkan kehidupan dunia. Tapi, pikir-pikir lagi, mengejar dunia juga perlu, namun bukan prioritas utama, atau mungkin memang belum saatnya (baca: malas).
Kabar baiknya, menjelang akhir 2016, aku mencoba menyibukkan diri dengan menulis. Menulis apapun, termasuk blog ini. Hingga di awal 2K17, aku merasa menemukan apa yang sebenarnya aku cari.
2. Liburan ke Biduk-Biduk
November 2016 lalu, pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Biduk-Biduk, Kabupaten Berau. Berkendara dengan pick-up selama 24 jam dari Samarinda.
Melewati banyak rintangan, kami yang pada waktu itu ada 11 orang, duduk ber-shaf di bak mobil sambil menahan kantuk. Sampai tertidur menumpuk seperti ikan sarden lantaran lelah tak mampu lagi dibendung.
Setelah sampai, semua keluh-kesah tergantikan ketika berenang di laut biru, menikmati keindahan Pulau Kaniungan Kecil. Menyaksikan gerombolan lumba-lumba melompat-lompat di pagi hari yang mampu mengusir lelah jauh-jauh.
Dan untuk pertama kali, dan memang sedikit norak, akhirnya aku melihat penyu berenang di laut lepas.
Aku patut bersyukur, karena di bulan Oktober, memenangkan dua lomba cerpen sekaligus yang hadiahnya lumayan.
Sehingga bisa membawa pantatku duduk di halaman losmen super nyaman sambil membaca Naked Traveler dan memandang ombak yang menghatam pasir putih.
3. Empat Cerpen yang Diterbitkan
Aku selalu terkenang dengan seuntai kalimat dari Imam Syafi'i yang mengatakan: "Ikatlah Ilmu dengan menuliskannya."
Meski tak berilmu, setidaknya ada beberapa karyaku yang telah diterbitkan di suratkabar ataupun portal online. Dan dua lagi masuk dalam antologi cerpen sebuah penerbit indie.
Coba dibaca deh! Tak Terlupakan dan Menuju Bantal Mayit.
4. Kebangkitan Bengkuring Bakery Street (BBS)
2K17 juga menjadi penuh arti ketika aku dan Puput, adik perempuanku kembali mempertimbangkan membuka bake shop online kami yang hampir musnah menjadi abu.
Bahkan enggak cuman online, kami juga membuka gerai kecil-kecilan di depan rumah dan menambahkan menu-menu baru agar sajian khas BBS semakin familier di lidah warga Samarinda. Harapannya cuman satu, kami berdua menuai kesuksesan.
5. Udah Enggak Jomblo Lagi
Nah, untuk yang satu ini, aku tidak bisa berbicara banyak. Hanya minta doanya saja agar kami bisa melangkah sampai ke atas pelaminan. Meski beberapa minggu ini, kami sudah sering berdiri di pelaminan... orang.
***
Anyway, itu tadi lima hal yang terjadi beberapa tahun terakhir ini. Bagaimanapun juga, apa yang sedang aku kerjakan, aku akan mencoba untuk selalu menyukainya. (Hna)
Posting Komentar