KEMARIN. Entah, apakah ini keputusan yang tepat atau tidak, ketika aku mulai berpikir untuk menutup Bengkuring Bakery Street (BBS).
Hal ini memang harus dilakukan mengingat beberapa waktu terakhir aku dan Puput disibukkan dengan pekerjaan baru.
Sekarang, Puput bekerja di salah satu hotel berbintang empat di Samarinda sebagai "pembuat wadai".
Sedangkan aku, menjadi reporter radio yang gawiannya saban hari luntang-lantung ke sana-ke mari.
Meski demikian, selama bekerja, kami sudah sepakat untuk mengaplikasikan pengalaman yang diraih untuk kembali memulai sebuah usaha kuliner.
Artinya, hal serupa BBS bakal hadir dengan konsep yang lebih fresh, menyeimbangkan dengan kehidupan kidz era now.
Alasan lainnya adalah, kami benar-benar ingin membuat sebuah perusahaan start-up yang mumpuni bin cihuyyy. Jika bisa, tidak pernah dilakukan seorang pun di muka bumi ini.
Oleh karenanya, secara resmi aku menyetop Bengkuring Bakery Street.
Bon Voyage Mes Amis!
Segala kenangan indah antara BBS dan Bengkuringnish aku rangkum dalam tulisan ini. Terima kasih sudah menjadi pelanggan setia BBS.
Untuk yang sudah pernah nyobain gimana manisnya Jar Cake Pakis, it's our pleasure to ever deserve you guys.
***
1. 18 September 2015, BBS lahir
2. BBS buka pertama kali dengan sistem online dan pre-order
3. Tak disangka, BBS digemari dan menjuluki penggemarnya dengan sebutan Bengkuringnish
4. Gerai pertama BBS dibuka di Bengkuring
5. 11 Maret 2016, event pertama BBS di Karnaval 3
6. 2 April 2016, setiap Minggu pagi, BBS rutin meramaikan wisata belanja (Wisbel) di Stadion Madya Sempaja
7. Pada Mei 2016, BBS resmi mendaftar di Go-Jek Indonesia
8. 19 Mei 2017, Event kedua BBS. Tanpa sengaja aku melupakan nama acaranya. Bertempat di areal Parkir GOR Segiri
9. Selama sebulan penuh di tahun 2017, BBS menemani Bengkuringnish di Pasar Ramadan GOR Segiri
10. Cookies Bengkuring dan Risol Mayo jadi andalan BBS di Pasar Ramadan
***
Di sisi lain, aku ingin sekali BBS bisa bertahan dan melayani warga Kota Tepian yang sedang lapar.
Katakanlah jika Bengkuring Bakery Street masih ada, mungkin saat ini aku tengah sibuk membantu Puput membeli bahan-bahan kue. Bukannya meratapi kepergian my beloved Bengkuring Bakery Street. (Hna)
4 komentar