R7ZiNLx3KC2qKMr3lC8fGnzuEqDGM1kXB8IvxLhQ
Bookmark

Ketagihan Korean Food Berkat Meat Love

KEMARIN. Di Meat Love, aku menemukan sebuah harta karun bernama beef belly. Tak puas dengan satu kudapan, di hari yang sama, satu porsi daging domba yang telah dilumuri bumbu, kecap asin, bawang putih dan biji wijen kulahap tanpa sisa.

Di tempat itulah aku dapat memahami cara menikmati daging panggang khas Korea dengan baik, dan benar.

Perayaan gastronomiku semakin lengkap tatkala segelas air limun membasahi kerongkongan, bersatu dengan lemak yang melekat di daging-daging tersebut.


Nyummmy nggak?

Invasi budaya K-Pop

Tak bisa dipungkiri, sejak beberapa tahun terakhir, invasi budaya Korea semakin menjadi-jadi. Mau itu K-Pop atau K-Drama, semuanya sukses merasuki otak para kawula muda di negeri ini. Namun, yang berhasil mencuri perhatianku adalah masakan lezat khas Korea, yang secara alami membuatku ketagihan.

Sebagaimana dikutip wolipop.detik.com, Korea tak termasuk negara yang paling banyak melakukan operasi plastik. Bisa jadi, wajah genit personel Black Pink yang menggugah syahwat adalah wajah asli mereka. Ok, kembali ke masakan.

Aku mulai kenyayatan makanan Korea ketika seorang kawan mengenalkan Meat Love, sebuah restoran yang menyajikan masakan Korea, di Jalan Gatot Subroto, Samarinda, tepat di samping Panties Pizza Samarinda.

Mulai berhitung, ternyata sudah tiga kali aku bertandang ke Meat Love. Perasaan sedih karena dompet terkuras datang bersamaan dengan perasaan senang lantaran telah memuaskan kemauan si belly.

Meski aku belum pernah melakukan komparasi makanan Korea di warung sebelah, harus diakui, di Meat Love, cara mereka meletakkan bumbu pada daging yang ingin di grill sangat memanjakan lidah pelanggan. Enggak terlalu asin, apalagi hambar.


Komposisi grilling di Meat Love.

Tetap makan pakai nasi

Biar Indonesian-able, aku mengudap daging panggang tersebut dengan semangkuk nasi. Ini juga yang bikin masakan Korea bersahabat dengan lidah orang Indonesia. Sekaligus menjadi bukti bahwa dunia kuliner di Asia itu terintegrasi.

Kendati demikian, masih saja ada oknum yang mencoba mem-fusion-kan nasi dengan hamburger. Nggak Mahsoook Pak Eko!!!


Tuh kan, bisa pake nasi.

Kalbi si daging panggang

Agar tulisan ini bisa dijadikan referensi ataupun bahan pembelajaran, aku mau kasih tahu kalau di Korea, orang-orang menyebut daging panggang dengan panggilan kalbi. Biasanya bahan dasar kalbi ini berasal dari daging sapi, ayam, dan babi.

Pada adegan drakor yang sering Kamu tonton, sepintas orang Korea terlihat memakan kalbi dengan ssambap atau daun selada.

Cara makannya, kalbi dibungkus dalam ssambap, agar menciptakan rasa yang fantastis, Kamu bisa menambahkan kimchi, sayuran tradisional Korea yang dibuat dengan teknik fermentasi cabai, jahe, dan bawang putih.

Pilihlah daun selada yang baru keluar dari lemari pendingin. Rasakan sendiri bagaimana kesegaran, masamnya kimchi, dan daging panggang menari indah di atas lidah.


Segar bin ajaib.

Jangan mabuk-mabukan sambil nge-grill

Satu lagi, sudah menjadi tradisi di Korea makan daging sambil minum soju, arak khas Korea yang teramat sangat memabukkan. Tapi, di Meat Love, mereka tidak menyajikan minuman haram itu.

Mereka menggantinya dengan milk shake dan beraneka macam sirup. Bahkan ada minuman yang bisa diisi ulang ketika kepedasan. Enggak cuman kepedasan sih, Kamu juga bisa minta filled-up setiap waktu.

Tapi jangan coba-coba ke restoran Korea jika Kamu takut menyalakan kompor. (Hna)

***

Enaknya, makan apa lagi nih? Kasih tahu di kolom komentar ya!
Posting Komentar

Posting Komentar