KEMARIN. Kalau dihitung, sudah tiga kali aku makan Ayam Mozzarella. Rasanya hidangan itu tak pernah membuat perutku merasa puas. Aku ingin lagi, coba lagi, dan makan lagi. Hmmm... pasti makannya enggak baca doa.
Di Samarinda, sudah banyak orang yang berpikir untuk menjual sajian ayam yang ditaburi keju. Mulai dari keju fondue, cheddar, hingga mozzarella. Namun menurutku, yang jiwa miskinnya sudah tersohor sejak lahir ini, Ayam Mozarella yang ada di Makan-Makan Foodcourt and Cafe, Jalan Antasari, masih melekat di hati. Aku rela menghabiskan Rp 55 ribu untuk satu porsi Ayam Mozzarella.
Di tempat ini, aku menemukan sebuah masakan berjuluk Korean Chicken Mozza seharga 55k. |
Karena sudah menikah--cuiiihhh sombong--menyantap Ayam Mozzarella selalu bersama sang istri tercinta. Selain itu, kehadiran sang istri terasa penting, karena aku takut nyalain kompor. Soalnya Ayam Mozarella disajikan di atas kompor kaya makanan bertema grill-grill dari Korea gitu.
Waktu pertama kali makan Ayam Mozzarella, aku lupa bagaimana rasanya. Saking laparnya. Sudah kenyang, membayar dan melenggang ke parkiran, muncul ide untuk menulis tentang makanan ini.
Beberapa hari kemudian aku datang lagi ke Makan-Makan. Pesan satu porsi, makan berdua sang istri. Api kompor menyala, barulah kami mengudak-udak ayam yang ada di hadapan. Membolak-baliknya dengan kasih sayang, sementara air liur kami menetes hingga ke dagu. Pasutri Jorok.
Entah mengapa, 15 menit kemudian Ayam Mozzarella kami lenyap. Masuk dalam perut. Aku pun beranjak ke meja kasir, membayar lalu menuju ke parkiran. Aku berhenti sebentar di sana, mulai mengenang, kayanya aku pernah mengalami hal ini, tapi di mana? tanyaku dalam hati. Oke, Ayam Mozzarella telah dua kali membuatku kekenyangan dan lupa kalau bumi berotasi berlawanan dengan pergerakkan jarum jam. Aku harus kembali.
Agak lentik dan malu-malu ayam ya, megang garpunya. |
Selang beberapa hari, aku dan sang istri duduk persis di bangku yang kami duduki ketika pertama kali ke Makan-Makan. Dan tidak hanya memesan Ayam Mozzarella, sang istri minta tambahan satu mangkuk Ramen. Untungnya sehari sebelum pergi ke Makan-Makan, aku sudah gajian. Aku pun mengamini.
Pesanan kami datang bersamaan. Setelah difoto, kami membaca doa makan. Lidahku mencecapi bagaimana rasa sebenarnya Ayam Mozzarella ini. Panas tapi enak, sajian ini cocok sekali untuk makan malam dengan nasi sejibun.
Ayam Mozzarella lengket, bisa digulung dengan ayam, sesaat terlihat seperti guling. Rempah-rempah yang terlumur di ayam, membuat tenggorokan terasa hangat. Seperti habis minum jahe manis dari bulek jamu.
Setelah beberapa suap, aku pun menghabiskan Ayam Mozzarella yang ada di hadapan. Menoleh ke samping, ternyata istriku terlebih dulu menghabiskan Ramen penuh kaldu, membuat kepiting yang terendam di sana rasanya semakin nendang.
Penuh warna. Suasana menyenangkan di Makan-Makan Foodcourt and Cafe. |
Sesampainya di rumah, aku berhasil menulis sampai ke bagian ini. Dan membiarkan kalian, Bengkuringnish menyelesaikan membacanya, kemudian bergegas menuju Makan-Makan Foodcourt and Cafe, memesan satu porsi Ayam Mozzarella. (Hna)
Biar gampang nentuin mau makan apa, cek di sini aja!
Posting Komentar