R7ZiNLx3KC2qKMr3lC8fGnzuEqDGM1kXB8IvxLhQ
Bookmark

Makan Panties Pizza Samarinda Part 2

Kemarin. Aku benar-benar tak bisa berpaling dari panties pizza. Kali ini aku memboyong istri dan anakku untuk merasakan masakan khas Italia itu.


Konon, legenda sepak bola, Diego Armando Maradona sewaktu bermain untuk Napoli juga tak bisa menahan kenikmatan pizza jenis ini.


Menurut yang sudah-sudah, gigitan panties pizza yang kurasakan, membuat ketagihan. Hal ini yang membawaku pada keingintahuan soal proses dan gagasan pembuatan panties.


Sebelum bercerita tentang lokasi baru Panties Pizza Samarinda, ada baiknya kamu fokus mendengarkan ceritaku tentang sejarah panties pizza. Agak effort risetnya, masa kamu nggak baca. Kuy!



***



Mengakses informasi yang disediakan pantiespizza.com, panties pizza berasal dari Naples, Italia. Rumah dari klub Napoli, yang melambungkan nama Maradona.


Panties pizza dikenal juga dengan nama calzone atau pizza celana a.k.a pizza lipat. Kalau di Indonesia, calzone ini mirip dengan pastel.


Hanya saja, ukuran calzone lebih jumbo. Filling atau isian dari panties pizza ini juga variatif. Bisa daging asap, jamur, keju, sosis, dan lain-lain.


Bedanya dari pizza biasa, panties pizza dipanggang dengan cara dilipat atau ditekuk. Sehingga topping-nya berada di bagian dalam.


Sudah kebayang?



***



Saat merasakan panties pizza untuk pertama kali, gerai mereka masih beralamat di Jalan Gatot Subroto. Pada minggu-minggu awal pembukaan, warga Kota Tepian --julukan Samarinda-- rela mengantre sampai ke area parkir, demi mendapatkan sepiring pizza.


Kini, mereka telah memboyong semua peralatan, termasuk oven ke Jalan Slamet Riyadi. Lokasinya cukup strategis. Masih di pinggiran Sungai Mahakam, sehingga suasana river side city masih terasa.




FYI, sebelum semua tulisan ini dapat kamu baca, aku bertandang ke Panties Pizza Samarinda sebanyak dua kali. Pertama di masa PPKM, di mana semua gerai makanan melarang dine in, hanya take away. Kedua di masa covid-19 di Samarinda mulai melandai.


Ehhhmmm... aku menghabiskan doku sedikitnya Rp 200 ribu lebih, untuk beberapa porsi. Karena aku lupa menu yang dipesan, maka bagian berikutnya hanya dihiasai dengan sejumlah foto yang diabadikan kami sekeluarga. (Hna)


Selamat menikmati!










Posting Komentar

Posting Komentar