R7ZiNLx3KC2qKMr3lC8fGnzuEqDGM1kXB8IvxLhQ
Bookmark

Beli Honda Forza, Impian Boyong Isi Kamar Bisa Terwujud

Dominasi motor matic bongsor atau istilah kerennya big skutik jadi fenomena baru. Sepeda motor jenis ini seliweran ngang-ngeng-ngong di jalan raya Samarinda. Belum selesai PCX 160, muncul lagi Honda Forza. Apasih maunya? Apakah ini jadi tanda, kalau si Ridho--Honda Beat kesayanganku--harus pensiun?

***

Kemarin. Sejak masih duduk di bangku sekolah hingga sekarang, aku tak pernah neko-neko soal sepeda motor. Mau dibelikan motor apa saja sama Mamak, aku manut. Honda Vario berkelir pink-hitam tahun 2008 jadi kendaraan pertamaku.

Di masa itu, aku tidak sekreatif sekarang: suka memberi nama barang-barang favorit. Seandainya waktu bisa diulang, pasti aku akan menganugerahkan nama yang terkesan feminim, misalnya Ningsih.

Aku senang bukan kepalang ketika petugas dealer pelan-pelan menurunkan Ningsih dari mobil bak ke halaman rumah.

Saban hari; mulai Senin hingga Sabtu aku dan Ningsih pergi ke sekolah. Sejak saat itu, kami bersahabat. Ia juga bisa jadi saksi kunci yang bisa membungkamku. Lantaran tahu setiap lokasi membolos.

Dulu, waktu baru-baru belajar mengendarai motor, aku tancap gas pakai Honda C70 milik omku yang sedang dititipkan di rumah. Pas kelas 3 SMP, kalau nggak salah.

Omku itu punya banyak koleksi motor antik. Mulai dari Honda CG 100 ceper bergaya underbone, CB 100 warna biru-putih mirip yang dipakai Dilan, dan lain-lain.

Alasan kenapa Super Cub era 80-an itu dititipkan di rumah, omku takut ketahuan istrinya beli motor lagi. Momen itu dimaksimalkan untuk belajar motor.

Soal belajar sepeda motor ini akan kuceritakan di lain kesempatan. Deal?

***

Pada 2014, aku kuliah sambil bekerja, meniti karir sebagai jurnalis. Di tahun yang sama, akhirnya ganti motor. Kali ini merogoh kocek mandiri. Namun sayang, Ningsih harus dijual buat DP.

Kehidupan berlanjut setelah aku meratapi kepergian Ningsih. Ia laku Rp 5 juta. Cukup buat uang muka. Beruntung bapak berkumis tebal yang mendapatkannya, karena aku rajin ganti oli dua bulan sekali, gumamku dalam hati.

Aku kembali memilih skutik untuk sarana transportasi; Honda BeAT Fi keluaran tahun 2013. Ambil sendiri ke dealer resmi Honda di bilangan Jalan M Yamin, soalnya nggak indent.

Sebelum menyalakan mesin, kubisikan kata-kata magis di spion kiri BeAT yang didominasi warna hijau dan putih itu: "Mulai sekarang, namamu Ridho. Hari ini dan seterusnya, kita mengejar rezeki bersama".

Kemesraan kami berlangsung hingga sekarang. Hampir satu dekade. Kadang tak akur karena Ridho rewel. Tapi kalau diingat-ingat lagi, itu juga terjadi karena salahku yang tak rutin menyervisnya.

Di sisi lain, keberadaan Ridho sangat helpfull. Irit bensin sudah pasti. Aku tak perlu mengorek dompet dalam-dalam untuk urusan ini. Programmed Fuel Injection (PGM-FI) pada diri Ridho musababnya.

Menjadi jurnalis tentu dihadapkan dengan sejumlah hal tak terduga. Bagasi Ridho, yang tidak begitu luas jadi masalah. Muatannya hanya cukup jas hujan dan sendal jepit kalau liputan banjir.

Sementara aku butuh loker pribadi, yang bisa memuat baju ganti, sabun cuci muka, sikat dan pasta gigi, parfum, topi, benda wajib; obeng, kunci-kunci-an, busi cadangan, dan buku catatan (kan bisa ditaruh di tas ya? tapi malas bawa tas besar-besar). I need something more.

Nah, akhir-akhir ini, aku sering melihat big skutik hilir-mudik di Samarinda. Biasanya PCX, kalau nggak, pasti ADV. Ada sih yang lain, cuman lupa namanya.

Jenis sepeda motor berbodi montok ini, pikirku dalam hati, bisa menjadi solusi masalah. Dari informasi yang telah dikumpulkan tim riset Bengkuringnish, bagasi skutik-skutik ini bisa memuat apa saja bak kantong ajaib Doraemon.

Coba berhitung dengan pendapatan sekarang, apakah bisa nge-DP-in dulu? Atau si Ridho baiknya dilepasliarkan aja ya, buat tambahan?

Sampai aku tahu bahwa Honda telah memberi penyegaran pada big skutik terbaru bernama Forza. Aku semakin yakin untuk menjual Ridho.


Honda Forza

Tim riset Bengkuringnish juga telah menyimpulkan pelbagai hal. Orang yang menyukai matic bongsor bisanya adalah eks pengguna motor sport yang ingin beralih ke motor matic. Tapi tetap ingin motor yang bertenaga. Makanya dipilihlah matic gambot. Praktisnya motor matic dapat, urusan performa juga oke.

Kesan sporty dari Honda Forza hadir melalui desain terbaru pada lekukan bodi yang semakin tajam di beberapa sisi dengan mempertahankan posisi duduk yang nyaman dan memberikan rasa prestisius bagi penggunanya.

Desain lampu depan dan lampu belakang terbaru turut memperkuat kesan sporty dan elegan pada model ini bersamaan dengan penyematan teknologi lampu LED di semua titik pencahayaan.

Selain itu, kesan mewah dan eksklusif juga semakin diperkuat dengan hadirnya desain Combined Digital Panel Meter terbaru dengan layar digital lebih besar.

Memiliki informasi lengkap seperti indikator Honda Selectable Torque Control (HSTC) sebagai pengontrol traksi sepeda motor yang berfungsi mencegah terjadinya ban selip, indikator perawatan, trip meter, indikator konsumsi bahan bakar, kecepatan dan RPM.

Forza punya empat pilihan warna eksklusif yaitu:


 Matte Gunpowder Black Metallic

Pearl Glittering Blue

Pearl Smoky Gray

Candy Syrah Wine Red




Fitur canggih

Honda Forza telah dilengkapi fitur ESS (Emergency Stop Signal). Fitur ini secara otomatis akan mengaktifkan lampu hazard saat melakukan pengereman mendadak, sehingga dapat memberikan peringatan ke pengendara di sekitarnya, terutama pada posisi di belakang kendaraan.

Kemudian, untuk mendukung mobilitas tinggi pengendaranya, model ini telah dilengkapi dengan USB Charger pada console box bagian depan yang kini menggunakan sambungan Tipe C sehingga memungkinkan penggunanya dapat berkendara jarak jauh dengan nyaman tanpa khawatir kehabisan daya.

Lalu, ada fitur unggulan Electrically Adjustable Windscreen sebagai pengatur ketinggian windscreen hadir dengan metode penyetelan secara elektrik. Fitur ini menjadikan model flagship skutik besar ini semakin nyaman dan memanjakan pengendara sehingga mampu menyuguhkan pengalaman berkendara yang semakin menyenangkan.


Solusi Maul si Bengkuringnish

Beragam fitur canggih lainnya tetap dipertahankan untuk menunjang gaya hidup pengendara di era modern, seperti aku. Di antaranya Honda Smart Key System yang terintegrasi dengan alarm anti maling dan Answer Back System.

Skutik gembul ini juga dilengkapi fitur pendukung passing lamp dan lampu hazard untuk keadaan darurat, gunanya mendukung pengendara dalam memberikan sinyal kepada pengendara di sekitarnya.

Paling important adalah ukuran U-box Forza ekstra besar, dapat menyimpan 2 helm dan barang bawaan lainnya. Sungguh sebuah solution.


Performa mesin

Forza memiliki kapasitas mesin 250cc SOHC eSP+ (enhanced Smart Power) berpendingin cairan yang dilengkapi PGM-FI dengan tenaga maksimum 17 kW/7.750 rpm dan torsi puncak 24 Nm/6.250 rpm. Sehingga mampu menghasilkan mesin yang minim gesekan dengan efisiensi lebih baik namun tetap bertenaga.

Model ini menggunakan ban tubeless ukuran 120/70 dengan ring 15 M/C untuk ban depan dan 140/70 dengan ring 14 M/C untuk ban belakang. Sementara itu, pada bagian pengereman, skutik besar ini dilengkapi cakram depan dan belakang yang menggunakan sistem ABS 2 Channel.


Harganya gimana?

Honda Forza dipasarkan dengan harga On The Road (OTR) Jakarta Rp 90.330.000. Dalam sebuah kesempatan, Marketing Director AHM, Octavianus Dwi mengatakan, Honda Forza terbaru menyajikan fitur, teknologi, kemewahan, dan kesenangan yang akan didapat konsumen melalui skutik besar yang sarat teknologi.

"Sebagai ikon prestisius, kami ingin memenuhi ekspektasi masyarakat terhadap sepeda motor dari kelas tertinggi skutik besar Honda. Kami berharap penyegaran desain dan beragam fitur terbaru yang kami hadirkan pada Honda Forza dapat semakin memberikan kesenangan, rasa percaya diri yang tinggi dan kebanggaan ketika berkendara bersama dengan sepeda motor Honda," ujar Octa.

***

Sejak tulisan ini ditulis, aku sudah mulai menabung untuk uang muka. Juga, menimbang-nimbang apakah si Ridho harus dijual. (Hna)
0

Posting Komentar