R7ZiNLx3KC2qKMr3lC8fGnzuEqDGM1kXB8IvxLhQ
Bookmark

Ujung dari News vs Entertainment, Review Film Morning Glory Bagian 3

Let me tell you how it turns out


You end up with... with nothing. Nothing




KEMARIN. Kupasan Morning Glory ala Bengkuringnish sudah mendekati puncak. Di bagian Parodi Industri Penyiaran dan Fusion News & Entertainment sudah dibahas kalau film ini bertitik pada perdebatan berita melawan acara hiburan.


Cuman ada satu hal, yang membuat berita dan hiburan ini menjadi debat kusir tiada habis. Kalau dalam industri penyiaran televisi adalah perkara menaikkan rating.



Rating Maha Segalanya


Kenapa acara televisi masih getol mengejar rating? Benar, karena rating masih jadi patokan sumber mata uang untuk televisi.


Laporan rating ini harus detail. Perbedaan angka di belakang koma bakal jadi perhatian serius.


Semakin tinggi angka rating program televisi, menentukan banyaknya pemasang iklan. Juga, menentukan semakin lama usia program tersebut tampil di layar kaca.


Kalau di Indonesia, kebanyakan stasiun televisi mengukur rating dengan layanan dari lembaga penelitian bernama ABG Nielsen.


Namun, menurut pengamat penyiaran, hasil survei dari Nielsen tidak bisa selalu jadi acuan. Karena, sampel yang diambil hanya sebanyak 2.273 rumah tangga di 11 kota besar di Indonesia.


Dalam Morning Glory, kedudukan rating yang merosot jadi momok menakutkan. Becky Fuller (Rachel McAdams) punya dua masalah besar: (1) karirnya sebagai produser dipertaruhkan kalau nggak bisa memperbaiki rating selama 6 minggu. Dan (2), percekcokan dengan Mike soal News vs Entertainment.


Makanya, segala cara ditempuh Becky.



Laporan cuaca "ekstrem"


Perubahan pada Daybreak mulai dilakukan Becky. Berawal dari eksploitasi kemampuan Ernie Appleby (Matt Malloy). Reporter yang khusus melaporkan cuaca itu jadi pemicu awal kenaikan rating Daybreak.


Awalnya, laporan cuaca yang dilakukan Ernie sangat membosankan. Ia berdiri tepat di depan gedung IBS, bersama sekumpulan penonton bayaran.


Kemudian, Becky mengganti semua kebiasaan normal itu. Becky meminta Ernie melaporkan cuaca dari atas roller coaster. Dan siapa yang tidak terkejut, it's really work, man.





Hey, look, we got 80,000 hits on YouTube already


Naik level dari roller coaster, Ernie melaporkan cuaca dari atas Helikopter dan loncat bersama penerjun payung hingga mengudara di atas, yang kurasa itu pesawat jet.





Paling ultimate, Ernie membacakan prediksi cuaca sambil pantatnya ditato. Aucchhh.









Sementara itu, Colleen nggak mau kalah. Ia memperhatikan semua rencana Becky atas Ernie. Colleen bilang:


... sign me up, coach. Put me in














Cara ampuh lainnya yang dilakukan Becky demi menaikkan rating, menampilkan percekcokan Mike Pomeroy (Harrison Ford) dan Colleen Deck (Diane Keaton). Menurut Becky, penonton suka menyaksikan ini.





Terakhir dan tak terduga, Mike terlibat dalam serangkaian upaya menaikkan rating Daybreak, dengan liputan investigasi yang dilakukannya.


Aku telah menyiapkan artikel lain khusus investigasi Mike ini. Janji, kamu harus baca juga!





Well, gegara investigasi Mike, rating Daybreak meningkat drastis. Acara itu nggak jadi bungkus. Malahan, IBS dengan Daybreak-nya jadi media acuan untuk pemberitaan gubernur yang terjerat kasus penggelapan pajak.


***


Jadi, begitulah kehidupan dunia penyiaran televisi. Meski tergolong fiksi, Morning Glory pasti menginspirasi orang-orang di luar sana yang ingin bekerja di bidang jurnalistik dan broadcasting.


Salah satunya mungkin aku. Dari dulu, aku pengin banget kerja di Majalah Rolling Stone. Membahas musik, ketemu musisi favorit, hingga hadir di konser secara gratis (meski sekarang nggak suka keramaian yang desak-desakan).


Nah, tapi yang perlu diingat, kalau sudah diterima kerja, jangan terlalu keras kayak Becky. Kerja aja sesuai tupoksi. Nggak perlu sampai lupa keluarga di rumah, lupa makan, atau lupa maraton drakor. (Hna)





Let me tell you how it turns out


You end up with... with nothing. Nothing

Posting Komentar

Posting Komentar